Bergerak memenuhi
guru profesional

Gelombang Perubahan dari Denpasar dan Polewali Mandar

Diferensiasi dan Adaptif. Itulah dua kata sakti yang hingga kini masih terngiang di benak I Ketut Budi dan Erniwati, dua orang lulusan Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan I Tahun 2020.  Diferensiasi karena guru didorong mengembangkan potensi murid sesuai bakat dan minatnya. Sementara Adaptif melekat pada kemampuan mengikuti setiap perkembangan, termasuk salah satunya teknologi. 


Paling tidak itulah yang kini dirasakan Budi seorang Plt. Kepala Sekolah di Sekolah Dasar Negeri 26 Pemecutan Kota Denpasar, Bali dan Erniwati yang tak lain Kepala Sekolah Dasar Negeri 23 Dara, Polewali Mandar Sulawesi Barat. Digembleng selama sembilan bulan telah mengubah cara pandang keduanya tentang seorang murid. Kini tak ada lagi penyeragaman dan “pemaksaan” yang memandang sang murid hanya dari kemampuan akademik semata. Yang ada adalah inovasi dan kreativitas demi menggali setiap potensi terbaik para murid. 


Sebagai kepala sekolah, Budi mulai menerapkan beberapa perubahan di tempatnya. Pertama, sekolahnya bakal menerapkan metode diferensiasi dimana para guru berupaya mengembangkan kemampuan murid sesuai keunggulannya. Kedua, pola kepemimpinan yang mendorong budaya positif, iklim kerja yang kondusif, pendekatan persuasif terhadap seseorang dengan teknik coaching, serta keterampilan sosial emosional. Ia juga akan menganggap guru sebagai rekan bukan bawahan. Kepala sekolah menjelma sebagai seorang leader yang merangkul semua aspek untuk menggerakkan seluruh ekosistem pendidikan di satuan pendidikan.


Erniwati punya cerita lain. PGP mengajarkannya untuk menguasai berbagai teknik mengajar serta memetakan seluruh aset di sekolah yang mampu dikolaborasikan. Beberapa perubahan yang sedang dilakukan adalah pemetaan bakat dan minat siswa. Dari sanalah proses pengembangan murid akan dimulai sesuai diferensiasinya. Maka tak heran kalau ia merasa perjuangan justru baru akan dimulai.


Budi dan Erniwati adalah sekelumit kisah perjuangan para guru hebat yang kelak menjadi pemimpin pendidikan dan penyokong perubahan. Masih ada belasan ribu guru penggerak angkatan terdahulu yang punya beragam kisah. Seiring waktu, PGP kini memasuki Angkatan-7. Dan gairah perubahan sudah semakin terasa. Setidaknya dimulai dari Denpasar dan Polewali Mandar, tempat Pak Budi dan Bu Erniwati mengabdi.


Simak cerita lengkap mengenai Pak Budi dan Bu Erniwati di tautan ini: https://www.jawapos.com/jpg-today/11/03/2022/program-guru-penggerak-diyakini-bisa-dongkrak-kualitas-pendidikan/

signal_cellular_alt dilihat: 3,474 x