Surakarta, Klaten - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan bekerja sama dengan Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kementerian Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengadakan kunjungan ke SMAN 3 Surakarta, TK Al Firdaus Surakarta, dan SDIT Hidayah Ngawen Klaten pada hari Selasa (12/07) dan Rabu (13/07) lalu dalam rangka Press Tour. Dalam kunjungan ini, pihak Kemendikbudristek mengundang awak media untuk meliput pengalaman dan praktik baik dari Guru Penggerak yang bertugas di Sekolah Penggerak.
Saat kunjungan, Seno Hartono selaku perwakilan dari BKHM menjelaskan bahwa tujuan diadakannya kunjungan ini adalah untuk melihat secara langsung pelaksanaan Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak di Kota Surakarta dan Kabupaten Klaten. Beliau menambahkan bahwa media dapat membantu memberikan informasi kepada masyarakat mengenai proses pembelajaran di Sekolah Penggerak.
“Kami harap teman-teman media bisa mendapatkan gambaran langsung pelaksanaan pembelajaran di Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak, dan dapat berinteraksi langsung dengan kepala sekolah program sekolah penggerak dan guru penggerak,” kata Seno.
Kunjungan dari pihak Kemendikbudristek dan awak media disambut baik oleh perwakilan Guru Penggerak dan Kepala Sekolah Penggerak dari masing-masing sekolah. Dalam wawancara yang dilaksanakan dengan awak media, Wardi, Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan 4 dari SMAN 3 Surakarta mengatakan, “Hal baru bagi saya (dari Program Guru Penggerak), adalah kita dituntut untuk belajar dan mempraktekkan ke peserta didik, selama ini kita mengikuti pelatihan hanya teori, tetapi dengan Program Guru Penggerak kita juga harus melaksanakan aksi nyata yang kita terapkan di peserta didik, itu salah satu hal yang luar biasa dari Program Guru Penggerak.”
Sementara itu, Iin Sulistyaningsih, CGP angkatan 4 dari TK Al Firdaus Surakarta menyampaikan tantangan yang dialami dalam melaksanakan Program Guru Penggerak. “Setelah masuk ke sini (Program Guru Penggerak) memang sedikit tidak nyaman, karena ada tuntutan tugas-tugas, harus berbagi praktik baik. Tetapi, di satu sisi, ketidaknyamanan ini membuat saya belajar lebih lagi,” kata Iin. Meskipun adanya tantangan yang dihadapi Iin dalam mengikuti Program Guru Penggerak, Iin mengaku bahwa banyak pelajaran yang berhasil ia peroleh dari proses pendidikan Guru Penggerak.
Dalam kunjungan ke SDIT Hidayah Ngawen, Ahmadi selaku Kepala Sekolah Penggerak menyampaikan apresiasi kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten yang memberikan pendampingan dan dukungan terhadap Sekolah Penggerak. “Saya sangat mendukung kunjungan seperti ini, karena ini merupakan momen yang tepat untuk memotret kegiatan dan aktifitas yang dilakukan dalam sekolah penggerak”. Ahmadi menjelaskan bahwa alasan SDIT Hidayah Ngawen mengikuti Program Sekolah Penggerak adalah karena sekolah diberikan pendampingan dari Kemendikbudristek dan adanya peran pelatih ahli, sehingga menguatkan sekolah-sekolah untuk melakukan perubahan pergerakan pendidikan menjadi lebih baik. Selain itu, ada juga penguatan SDM melalui pelatihan, lokakarya dan pendampingan yang lain, dimana ada bagian peningkatan kapasitas SDM.
Turut hadir dalam kunjungan tersebut Aris Supriyadi, CGP angkatan 3 dari SDIT Hidayah Ngawen. Aris baru saja menyelesaikan pendidikan Guru Penggerak yang ditempuhnya selama sembilan bulan. Ia menyampaikan bahwa sebagai tindak lanjut dari Program Guru Penggerak, CGP asal Kabupaten Klaten membentuk komunitas yang akan melaksanakan berbagai program untuk berbagi praktik baik kepada rekan-rekan guru di kabupaten. Melalui komunitas ini, diharapkan rekan-rekan guru di Kabupaten Klaten dapat belajar dari praktik baik Guru Penggerak dan termotivasi untuk ikut mendaftar Program Guru Penggerak di angkatan selanjutnya.