Halo #SahabatGTK!

Yayasan Tunas Cerdas Gemilang (@sekolahku_myschool) telah memiliki program anti perundungan sejak tahun 2005 yang diadaptasi dari beberapa program anti perundungan dari Amerika Serikat dan dikembangkan oleh Yayasan sesuai kebutuhan. Sejak saat itu, Yayasan berfokus pada pendampingan sekolah untuk mengembangkan program anti perundungan.

“Kami melihat perlu berbagi ilmu mengenai literasi dan anti perundungan yang kemudian kami rancang menjadi Pendidikan Karakter di Kabupaten Banyuwangi. Program ini diterima baik oleh Disdik dan para guru disana,” ucap Yulius, Ketua Pengurus Yayasan Tunas Cerdas Gemilang saat ditanya terkait alasannya mengikuti Program Organisasi Penggerak.

Di Program Organisasi Penggerak (POP), Yayasan Tunas Cerdas Gemilang menyasar 20 TK di Kecamatan Kabat, Kecamatan Genteng, dan Kecamatan Banyuwangi, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur. “Motivasi kami adalah untuk berbagi supaya sekolah-sekolah di Indonesia ini bebas dari perundungan dan anak-anak bisa saling menghormati,” lanjut Yulius. Menurut Yulius, sekolah harus berfokus pada kebutuhan peserta didik dan tidak memisahkan mana yang pandai dan kurang pandai.

Dari segi literasi, guru dapat memantik diskusi di antara peserta didik sesuai dengan buku yang telah mereka baca. Peserta didik juga jadi lebih gemar membaca dan mampu memahami apa yang mereka baca. Kepala sekolah dapat membuat kebijakan atau program sekolah yang dapat meningkatkan literasi. 

“Saya berharap program ini tidak berhenti sampai ini. Saya melihat organisasi-organisasi lain memiliki semangat dan komitmen tinggi untuk membuat pendidikan di Indonesia lebih berkualitas sampai ke pelosok-pelosok yang terisolasi. Ini harus kita hargai dan hormati sebagai perjuangan dan semangat kita agar pendidikan bisa merata,” terang Yulius. 

Mari bergerak bersama, tingkatkan kualitas hasil belajar siswa.

#ProgramOrganisasiPenggerak 

#MerdekaBelajar 

#DitjenGTK