Dr. Romi Siswanto, M.Si.
Fungsional PTP Muda Direktorat PPG
Email: romy_siswanto@instruktur.belajar.id
PENDAHULUAN
Digitalisasi sekolah adalah konsekuensi logis dari perubahan dari waktu
ke waktu. Dengan perkembangan zaman, nilai kustomisasi mutlak diperlukan untuk
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Memasukkan penggunaan terobosan
perkembangan teknologi informasi ke dalam proses belajar mengajar sangat
penting. Tak heran, pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar, yang
dikenal sebagai program digitalisasi sekolah yang dikembangkan pemerintah
melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), terus menarik
perhatian publik.
Bahkan, di masa pandemi Covid-19, perhatian masyarakat akan meningkat jika
masyarakat diharuskan bekerja dan beraktifitas di rumah. Demikian pula proses
pembelajaran di sekolah perlu diganti dengan pembelajaran jarak jauh. Akhirnya,
pemerintah mengeluarkan arahan tentang digitalisasi sekolah untuk mendukung
kegiatan pendidikan dan pembelajaran digital. Artinya, dengan memasukkan bahan
ajar ke jaringan dan bagikan kepada pendidik, siswa, sekolah, dan orang tua.
Selain itu, pemerintah terus mengupayakan inovasi kebijakan di bidang
pendidikan melalui alternatif pembelajaran lain dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi.
Meskipun di awal proses pembelajaran jarak jauh masih banyak kendala yang
dihadapi. Kegiatan belajar yang berlangsung secara online dari rumah (Ramanta,
Widayanti, 2020) menghambat kegiatan belajar yang biasanya dilakukan secara
tatap muka sehingga tidak maksimal. Kendala utama bagi anak adalah kurangnya
dukungan dari orang tua yang belum memahami literasi digital dan kurangnya
motivasi anak. Seluruh sistem sekolah perlu memahami teknologi yang memungkinkan
siswa belajar lebih cepat, lebih baik, dan lebih cerdas.
Siswa kelas yang lebih tinggi umumnya memiliki pemahaman yang lebih baik
tentang materi yang disajikan oleh guru mereka, sedangkan siswa kelas yang
lebih rendah membutuhkan pengawasan dan bimbingan tambahan untuk memahami dan
menyelesaikan tugas yang diberikan kepada mereka. Dalam hal ini peran orang tua
diharapkan mampu mendukung pendidik yang mendukung anak dalam proses
pembelajaran online di rumah. Dalam hal ini, kompetensi digital guru sangat
dibutuhkan untuk lebih mempersiapkan anak dalam proses pembelajaran online.
Teknologi adalah kunci untuk model sekolah masa depan yang lebih baik. Oleh
karena itu, semua pendidik Indonesia harus menggunakan teknologi terkini dalam
melakukan proses pendidikan (Lestari, 2020).
Pemerintah telah menyiapkan akun layanan pembelajaran elektronik melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan memberikan
akses kepada pendidik, siswa, dan staf ke akun elektronik yang disebut
belajar.id. Selain itu juga bebas biaya. Akun pembelajaran yang dibuat dalam
bentuk akun Google, khususnya akun Google Suite for Education, nantinya akan
diubah menjadi Google Workspace For Education dan akan memberikan banyak
entitas pendukung pembelajaran seperti Google Classroom, Google Meet, Google
Drives, Google Docs, Google Sheets, Google Slides, Google Forms, Google
Calendar, dll. Pembelajaran digital ini sangat berguna bagi para pendidik.
Tujuan dari akun belajar.id adalah dengan memanfaatkan teknologi untuk
mendukung proses pembelajaran satuan pendidikan dan meningkatkan konektivitas
antar layanan pembelajaran. Layanan Pembelajaran elektronik yang dapat diakses
melalui Akun Pembelajaran meliputi:
1. Email
Layanan email yang dapat diakses dari akun pembelajaran
adalah GoogleMail (Gmail). Fungsi utama Gmail adalah sebagai media untuk
mengirim dan menerima pesan. Pesan yang dikirim bisa dalam berbagai format
mulai dari dokumen, foto, video, dan berbagai bentuk dokumen lainnya.
2. Tempat Penyimpanan Elektronik
dan Berbagi Dokumen
Dokumen dapat disimpan secara online secara gratis
menggunakan layanan Google Drive dan dapat membagikan file secara pribadi atau
publik dengan audiens yang besar.
3. Proses Pembelajaran secara
elektronik yang bisa terjadwal
Akses layanan Google Kalender untuk mengelola waktu
pembelajaran secara efektif. Layanan ini sangat membantu dalam meningkatkan
produktivitas dan menyelesaikan lebih banyak pekerjaan.
4. Melaksanakan proses
pembelajaran online, baik sinkronus (dilakukan dalam waktu yang bersamaan) atau
asinkronus (fleksibel dan dalam waktu bersamaan)
Layanan Google Classroom memungkinkan pengajar membuat dan
mengatur tugas dengan cepat, memberikan umpan balik yang efisien, dan
berkomunikasi dengan kelas dengan mudah.
Untuk mendapatkan akun belajar.id pun sangatlah mudah. Semua admin
sekolah hanya perlu mendownload detail akun di pd.data.kemdikbud.go.id.
Kemudian dapat mengaktifkan akun belajar.id dengan masuk melalui gmail dan
mengubah kata sandi. Selanjutnya akun belajar.id dapat digunakan setelah
menyetujui syarat dan ketentuan akun.
PEMBAHASAN
A.
Digitalisasi Sekolah
Akibat dari pengaruh Era Industri 4.0
dan masa pandemi ini, sudah saatnya dunia pendidikan mengadopsi teknologi yang
membuat kegiatan pembelajaran nantinya lebih efektif dan efisien guna
merangsang minat dan kemauan belajar peserta didik. Digitalisasi di lingkungan
belajar dapat terjadi melalui koneksi langsung dengan kegiatan pembelajaran,
media atau kegiatan pembelajaran berbasis web, penggunaan Android dan
sebagainya. Pembelajaran dapat berlangsung secara digital atau online, namun
kegiatan pembelajaran harus mampu mengembangkan minat dan motivasi yang tinggi
pada diri siswa. Akibatnya, nantinya siswa selalu bersemangat belajar dan
memiliki tingkat keingintahuan yang tinggi terhadap materi pelajaran.
Digitalisasi sekolah merupakan
implementasi baru pembelajaran yang disiapkan untuk era industri 4.0. Ciri khas
pembelajaran baru adalah berpusat pada siswa, menggunakan multimedia, mengutamakan
kolaborasi, berbagi informasi, dan mendorong pemikiran kritis dan pemecahan
masalah.
Siswa tidak hanya belajar dengan cara
tradisional dengan mendengarkan ceramah
guru dan membaca buku pelajaran. Namun, siswa diharapkan untuk
mengumpulkan informasi yang relevan, berkolaborasi dengan teman, memecahkan
masalah dan mempresentasikannya.
Keuntungan menggunakan TIK untuk
pembelajaran di sekolah adalah memudahkan proses belajar mengajar karena siswa
dapat mengakses materi ajar dan materi ujian apa pun di jaringan. Selain itu,
belajar menjadi lebih menyenangkan karena tidak hanya teks tetapi juga
multimedia.
Digitalisasi sekolah akan
memungkinkan siswa untuk menggunakan aplikasi Android yang kontennya sesuai
dengan mata pelajaran yang mereka pelajari. Hampir semua siswa memiliki
smartphone berbasis Android untuk menunjang pembelajarannya.
Teknologi digital sedang
dipertimbangkan sebagai solusi potensial untuk melanjutkan pendidikan selama
pandemi COVID-19. Karena pendidikan pada dasarnya merupakan proses yang
bermakna dalam suatu kontinum yang membentuk seseorang menjadi makhluk yang
holistik melalui proses belajar.
Pendidikan merupakan aspek penting
dalam kehidupan. Pendidikan menempati tempat yang fundamental dalam
pengembangan diri manusia. Pendidikan adalah cara orang berkembang dan bertahan
hidup. Melalui pendidikan, manusia dapat beradaptasi terhadap perubahan dengan
menghadapi setiap tantangan yang muncul dari setiap perkembangan dan tantangan
zaman.
Perkembangan teknologi menawarkan
kesempatan untuk menciptakan metode pembelajaran baru. Hal ini dikarenakan
teknologi dapat memberikan fasilitas yang menjadikan pendidikan lebih bermakna,
efektif dan efisien. Salah satu contohnya adalah penggunaan teknologi digital
dalam pendidikan. Penggunaan teknologi digital di masa pandemi berdampak besar
bagi dunia pendidikan dan telah memasuki budaya digitalisasi baru di dunia
pendidikan. Hal ini didasari oleh banyaknya fenomena penggunaan produk
teknologi digital sebagai sarana implementasi sistem pendidikan. Menjadikan
perkembangan pendidikan lebih dinamis dan fleksibel (Wahyono, dkk., 2020: 22).
Digitalisasi pendidikan akan
memungkinkan semua sekolah dan siswa dalam proses pembelajaran untuk memperoleh
lebih banyak pengetahuan. Tentunya didukung dengan penyediaan kurikulum dan
pelatihan yang tepat untuk membantu siswa dan guru membentuk dunia masa depan.
Pemanfaatan teknologi digital dalam pendidikan didasarkan pada empat pilar yang
berbeda: keterlibatan siswa, pemberdayaan guru, optimalisasi proses, dan
transformasi pembelajaran, semua didorong oleh upaya dasar lembaga pendidikan.
Dengan menyediakan program yang andal untuk dijalankan oleh sekolah. Lembaga
pendidikan sekarang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan efisiensi
dan kinerja, meningkatkan hasil dan keberhasilan pembelajaran, dan khususnya
untuk mendorong minat dan inovasi siswa. Memanfaatkan teknologi digital
mendorong pembelajaran yang lebih efektif dengan meningkatkan akses ke
pembelajaran yang hemat biaya, hemat waktu, dan terjangkau, serta meningkatkan
keterlibatan siswa-guru.
Salah satunya menggunakan akun
belajar.id yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Hal ini
memudahkan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan akses ke berbagai
platform Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, memungkinkan penyimpanan
dokumen secara online, dengan penyimpanan tak terbatas dan lebih aman dapat
mengakses Chromebook dan menggunakannya sebagai jalur Informasi resmi dari
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains dan Teknologi.
B.
Akun Belajar.id
Akun pembelajaran yang diluncurkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Pusdatin pada tahun 2020.
Akun-akun tersebut dapat digunakan oleh siswa, pendidik, dan tenaga
kependidikan untuk mengakses layanan pembelajaran elektronik. Akun pembelajaran ini dimaksudkan
untuk mendukung kegiatan pembelajaran belajar dari rumah dan pembelajaran tatap
muka selanjutnya.
Akun belajar.id adalah akun
pembelajaran bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan yang didirikan oleh
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) (Jdih.kemdikbud.go.id, 2020).
Dalam akun belajar.id terdapat
berbagai aplikasi yang mendukung kegiatan pembelajaran belajar dari rumah
seperti panggilan video, rapor pendidikan, aplikasi merdeka mengajar,
penyimpanan daring, kelas daring, chromebook, presentasi daring, formulir
daring, dokumen daring, SIMPKB, pengolah angka, TanyaBOS, dan rumah belajar.
Berikut aplikasi pendukung yang
terdapat dalam platform akun belajar.id:
1.
Google Meet
Akun Google Meet yang ada dalam
platform akun belajar.id memiliki fitur angkat tangan dan rekaman. Fitur
perekaman eksklusif untuk si pembuat rapat dan rekaman secara otomatis disimpan
ke Google Drive.
Dengan Google Meet, pengajar dan
siswa, besar dan kecil, dapat berinteraksi secara visual dan audio. Aplikasi
Google Meet juga menawarkan fitur untuk mendukung pembelajaran online. Google
Meet memudahkan pendidik untuk memberikan materi pembelajaran dan menciptakan
suasana kelas yang mendorong interaksi dan diskusi dengan siswa. Google Meet
dapat diakses secara gratis dan menggunakan kuota internet secara lebih efisien
atau konsisten. Hal ini membuat Google Meet lebih mudah diakses oleh siswa
dibandingkan dengan platform media lainnya (Yuliana, 2022).
2.
Google Drive
Google Drive yang ada dalam akun
belajar.id memiliki ruang penyimpanan tak terbatas dan fitur drive bersama yang
memungkinkan dapat mengelola file di lokasi yang berbeda secara bersamaan.
Google drive mudah diakses dari
perangkat apa saja, di mana saja, kapan saja. Google Drive menyimpan file dalam
bentuk foto, video, dokumen teks, spreadsheet, dan presentasi (Rusmanto
Maryanto, 2015, hlm. 11-12).
Google Drive merupakan salah satu
groupware yang memenuhi kebutuhan dan dapat digunakan oleh siswa sebagai media
untuk menyelesaikan tugas kelompok siswa dengan menggunakan user interface yang
sederhana dan sistem kerja yang disediakan oleh layanan (Primawati 2015).
3.
Google Classroom
Google Classroom yang terdapat dalam platform
akun belajar.id terhubung langsung ke tautan Google Meet, sehingga dapat
berbicara dengan siswa secara virtual tatap muka, dengan kapasitas 20 pengajar, 1.000 siswa, dan
kemampuan untuk mengundang orang tua siswa.
Fitur Google Classroom sangat berguna
untuk tugas guru di kelas virtual, yaitu dalam kemampuan untuk mengimpor nilai
dari Google Formulir, mode penguncian Chromebook, dan kemampuan untuk memeriksa
respons siswa untuk orisinalitas. Dengan mengaktifkan mode penguncian di
Chromebook ini, siswa yang mengerjakan
tugas secara online tidak akan dapat membuka tab dan mesin telusur baru untuk
menemukan jawaban.
Guru dapat menggunakan Google
Classroom untuk tugas (assignments), penilaian (assessment), komunikasi atau
diskusi (communication), batasan waktu (time cost), arsip kursus, aplikasi
mobile, dan privasi (Wicaksono & Rachmadyanti, 2016).
4.
Google Form
Google Forms adalah alat untuk
membuat survei, kuis, atau tes online. Pendidik dapat menggunakan Google
Formulir untuk berbagai tujuan dalam pendidikan online. Pendidik juga dapat
mengeditnya dengan cepat jika ingin menggunakannya lagi. Google Formulir dapat
disimpan ke akun tersebut sehingga dapat mengaksesnya dengan aman dari
perangkat apa pun. Pendidik dapat melakukan survei untuk meminta masukan siswa
terhadap pembelajaran mereka.
Aplikasi Google Forms adalah aplikasi
berbasis web yang dapat diakses dengan mudah oleh pengguna di komputer, laptop,
dan perangkat lainnya, dapat digunakan juga di mana saja dan kapan saja, selama
memiliki jaringan internet. Google Forms banyak digunakan dalam dunia
pendidikan dan penelitian. Manfaat Google Forms dalam dunia pendidikan, seperti
menyelenggarakan ujian online, survei evaluasi guru, pendaftaran siswa baru,
dan partisipasi online (Sianipar, 2019).
5.
Google Slide
Google Slides adalah alat presentasi
yang memungkinkan pengguna membuat presentasi digital yang hebat dan
membagikannya dengan mudah kepada orang lain untuk digunakan di dalam dan di
luar sekolah. Pengguna dapat menambahkan teks, gambar, dan video ke dalam
presentasi tersebut.
Google Slides tersedia sebagai
aplikasi di browser atau perangkat seluler Anda. Pendidik dapat menggunakan
Google Slide untuk kursus online guna membuat dek slide untuk digunakan di
kelas. Siswa dapat bekerja sama untuk membuat dek slide, mengedit tugas bersama
secara real time, dan meninjau apa yang telah mereka pelajari tentang suatu
topik.
6.
Google Docs
Dengan Google Dokumen, siswa dapat
menulis tugas, menulis makalah, dan berkolaborasi dengan orang lain selama
proses penulisan. Sementara itu, pendidik dapat mengomentari tugas siswa dalam
dokumen. Google Dokumen adalah fitur serbaguna.
Google Dokumen juga dapat digunakan
untuk menulis catatan pelajaran,
meninjau catatan, rencana pelajaran, esai dan cerita, berkolaborasi, berbagi
ide, dan membuat template untuk peserta didik.
7.
Rumah Belajar
Portal Rumah Belajar merupakan portal
pembelajaran yang menyediakan materi pembelajaran dan kemampuan komunikasi yang
mendukung interaksi antar komunitas. Rumah Belajar hadir sebagai bentuk inovasi
pembelajaran Era Industri 4.0 untuk digunakan oleh siswa dan guru Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan
Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK).
Dengan menggunakan Rumah Belajar,
aksesnya bisa belajar kapan saja, di mana saja dengan siapa saja. Semua konten
Rumah Belajar gratis untuk diakses dan digunakan. Fitur utama Rumah Belajar
adalah:
a. Kelas Maya. Sebuah sistem
manajemen pembelajaran "LMS" yang dirancang khusus untuk memungkinkan
proses pembelajaran virtual atau non-tatap muka antara guru dan peserta didik.
Dengan fitur ini, guru dapat menyediakan materi kelas yang dapat diakses dan
dibagikan siswa secara digital kapan saja, di mana saja.
b. Bank soal. Fitur ini
menampilkan kumpulan pertanyaan dan materi penilaian siswa yang dikelompokkan
berdasarkan topik pelajaran. Ada juga akses untuk latihan, tes dan ujian.
c. Sumber Belajar. Kemampuan
untuk menyajikan materi berbasis kurikulum untuk siswa dan guru. Bahan ajar
disajikan secara terstruktur dengan penyajian yang menarik dalam bentuk audio,
video, dan halaman interaktif.
d. Laboratorium Virtual. Fitur
simulasi praktikum laboratorium yang ada disajikan secara interaktif dan
menarik, dikemas dengan lembar kerja siswa dan teori praktis.
Dalam portal Rumah Belajar juga
terdapat fitur pendukung, seperti Peta Budaya, Buku Sekolah Elektronik, Wahana
Jelajah Angkasa, Karya Bahasa dan Sastra, Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan, Blog Pena, Edugame, dan Augmented Reality.
8.
Rapor Pendidikan
Rapor Pendidikan menampilkan data
kualitas satuan pendidikan atau wilayah dari evaluasi atau survei nasional.
Rapor pendidikan sebagai bentuk peningkatan kualitas laporan, bertujuan untuk
menjadi acuan dalam mengidentifikasi, merefleksikan dan meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia secara keseluruhan. Rapor pendidikan hanya dapat
diakses oleh kepala satuan pendidikan, pengurus, pejabat yang ditunjuk, dan
guru.
9.
Merdeka Mengajar
Platform Merdeka Mengajar adalah
platform teknologi yang digunakan untuk memberdayakan guru dan pemimpin sekolah
dalam mengajar, belajar, dan berkreasi. Platform Merdeka Mengajar dikembangkan
untuk mendukung implementasi kurikulum mandiri dan membantu guru mendapatkan referensi, inspirasi, dan
pemahaman tentang implementasi Kurikulum Merdeka.
Saat ini ada lima menu yang tersedia
di platform Merdeka Mengajar, yaitu Pengembangan Guru dan Kegiatan Belajar
Mengajar. Menu pengembangan guru meliputi:
a. Video Inspiratif, termasuk
kumpulan referensi video inspirasional yang dibuat oleh Kemendikbud dan para
ahli untuk meningkatkan kemampuan pendidik.
b. Pelatihan mandiri yang berisi
berbagai materi pelatihan singkat sehingga dapat melatih secara mandiri kapan
saja, di mana saja.
c. Bukti Karya yang berfungsi
sebagai tempat untuk merekam karya yang menggambarkan pencapaian, kemampuan,
dan pencapaian guru dan pemimpin sekolah.
d. Komunitas mencakup berbagai
komunitas pembelajaran di seluruh Indonesia yang dapat digunakan guru untuk
berbagi praktik terbaik, perangkat pembelajaran, dan berdiskusi dengan guru
lain.
Menu kegiatan belajar mengajar
meliputi:
a. Penilaian Siswa. Berisi
kumpulan paket pertanyaan penilaian diagnostik berdasarkan fase dan mata
pelajaran tertentu untuk membantu mendapatkan wawasan tentang proses dan
pencapaian belajar siswa.
b. Bahan Ajar. Berisi berbagai
materi untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, seperti materi pendidikan,
modul pengajaran, modul proyek, atau buku teks.
10.
Chromebook
Chromebook adalah alat ICT dengan
Chrome Device Management (CDM) sebagai perangkat lunak untuk mendaftarkan
Chromebook di domain belajar.id. Pendaftaran dilakukan oleh penyedia layanan
yang memenuhi persyaratan tertentu. Setelah proses pendaftaran (login) selesai,
pengguna dapat memasukkan akun dan kata sandi belajar.id yang ada untuk
menggunakan Chromebook.
Chromebook pada dasarnya adalah
komputer/laptop yang sama dengan laptop biasa. Perbedaannya hanya ada pada
sistem operasi yang digunakan. Sistem Operasi Chromebook menggunakan Chrome OS.
Sekolah dengan dukungan Chromebook dapat mengakses perangkat menggunakan akun
belajar.id. Setelan Google Chrome utama pada perangkat Chromebook yang
terdaftar adalah belajar.id, belajar.kemdikbud.go.id, mail.google.com,
calendar.google.com, drive.google.com, classroom.google.com.
11.
SIMPKB
Untuk membentuk dan meningkatkan
kualitas guru, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menerbitkan dan menetapkan standar skema pengembangan profesi Guru Pembelajaran
SIMPKB. SIMPKB (Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan) merupakan program yang diamanatkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan yang harus diikuti oleh semua guru untuk mengembangkan
kompetensinya.
SIMPKB adalah program pemerintah
untuk guru di seluruh Indonesia. Program ini bertujuan untuk mengembangkan
kualitas profesional guru guna menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih
baik. Guru pembelajaran SIMPKB juga menjadi salah satu syarat bagi guru untuk
mendapatkan manfaat seperti tunjangan.
Tujuan utama dari program ini adalah
untuk meningkatkan kualitas hasil belajar dan mengembangkan kemampuan guru
untuk beradaptasi dengan waktu seperti bekerja dari rumah. Melalui Guru
Pembelajaran SIMPKB, siswa diharapkan lebih memahami dan memperdalam materi
pembelajaran seperti ilmu terapan, keterampilan dan ilmu sosial. Setelah itu,
siswa dapat memperoleh pengetahuan yang berkualitas. Selain itu, hasil belajar
yang baik dan berkualitas dapat menjadi tolak ukur peningkatan status dan
profesi guru.
12.
Google Sheet
Guru dapat menggunakan Google
Spreadsheet/Google Sheet untuk memproses nilai dan membuat laporan akademik
dengan bagan dan tabel. Google Spreadsheet juga memungkinkan lebih banyak
fleksibilitas dalam menangani data yang dikumpulkannya. Guru dapat mengurutkan
hasil siswa untuk mengidentifikasi siswa yang membutuhkan dukungan atau tugas
tambahan.
Google Spreadsheet dapat terpasang di
handphone dan dapat diakses kapan saja, di mana saja. Pembelajaran dapat direkam
langsung ke dalam aplikasi menggunakan Google Sheets dengan koneksi langsung ke
internet, dan pembelajaran dapat direkam dengan baik pada saat itu juga.
Fungsionalitas yang terdapat di Google Sheets memiliki keunikan tersendiri,
memungkinkan untuk membuat, mengelola, dan menggunakan laporan, grafik, tabel,
dan lainnya (Handayani & Kusumahati, 2017).
13.
TanyaBOS
TanyaBOS adalah forum tanya jawab
resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang bertujuan untuk memberikan
informasi yang akurat kepada sekolah tentang bagaimana mengelola dana BOS
mereka. Setiap masalah, hambatan, atau gangguan yang dihadapi, besar atau
kecil, patut dipertimbangkan di forum TanyaBOS. Tidak ada jawaban benar atau
salah untuk pertanyaan tersebut. Semua pertanyaan akan dijawab dengan cermat
oleh tim BOS kementerian pusat dan jawaban di forum akan dipertimbangkan.
Tenaga kependidikan juga bisa membantu teman-teman di dinas
pendidikan yang juga sama bingungnya dengan bertanya di forum TanyaBOS. Semakin
banyak pertanyaan yang diajukan, semakin banyak pengetahuan yang diperoleh.
KESIMPULAN
Pemanfaatan teknologi dalam proses belajar mengajar, yang dikenal sebagai
program digitalisasi sekolah yang dikembangkan pemerintah melalui Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), terus menarik perhatian publik.
Pemerintah telah menyiapkan akun layanan pembelajaran elektronik melalui
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan memberikan
akses kepada pendidik, siswa, dan staf ke akun elektronik yang disebut belajar.
id. Tujuan dari akun belajar.id adalah
dengan memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran satuan
pendidikan dan meningkatkan konektivitas antar layanan pembelajaran.
Akun belajar.id dapat mengakses ke
berbagai aplikasi untuk mendukung aktivitas belajar dari rumah, antara lain
Google Meet, Rapor Pendidikan, Merdeka Mengajar, Google Drive, Google
Classroom, Chromebook, Google Slide, Google Form, Google Docs, SIMPKB, Google
Sheet, TanyaBOS dan Rumah Belajar.
REFERENSI
1.
Handayani Indri, Herrafika Kusumahati, A. N. B. (2017).
Pemanfaatan Google Spreadsheet sebagai media pembuatan Dashboard pada Official
Site iFacility di Perguruan Tinggi. Jurnal Ilmiah SISFOTENIKA, 7(2), 177–186.
2.
Jdih.kemdikbud.go.id. 2020. Salinan Peraturan Sekretaris
Jenderal No.18 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Pemanfaatan Data Pokok
Pendidikan Untuk Akun Akses Layanan Pembelajaran Dengan. In Orphanet Journal of
Rare Diseases (Vol. 21, Issue 1).
3.
Lestari, Y. P. (2020). Dampak Positif Pembelajaran Online
Dalam Sistem Pendidikan Indonesia Pasca Pandemi Covid-19. Adalah. Http://Journal.Uinjkt.Ac.Id/Index.Php/Adalah/Article/View/15394
4.
Primawati, A. (2015). Analisis Pemanfaatan Groupware Google
Drive Untuk Penyelesaian Tugas Kelompok Siswa. i B. O. Lubis, & K.
Yuliantari (Red.), Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) (ss. A.96-102).
Jakarta: Bina Sarana Informatika.
5.
Ramanta, D., & Widayanti, F. D. (2020). Pembelajaran
Daring Di Sekolah Menengah Kejuruan Putra Indonesia Malang Pada Masa Pandemi
Covid-19. Prosiding Seminar Bimbingan Dan Konseling, 61– 67.
6.
Rusmanto Maryanto. (2015). Aplikasi Android Untuk Bisnis
Anda. Hämtat frå.
7.
Sianipar, A. . (2019). Penggunaan Google Form Sebagai Alat
Penilaian Kepuasan Pelayanan Mahasiswa. Journal
of Information System, Applied, Management, Accounting and Research, 3(1), 16–22.
8.
Wahyono, P., Husamah, H., & Budi, A. S. 2020. Guru
Profesional Di Masa Pandemi COVID-19: Review Implementasi, Tantangan, Dan
Solusi Pembelajaran Daring. Jurnal Pendidikan Profesi Guru, 1 (1).
9.
Wicaksono, V. D., Rachmadyanti, P. 2016. Pembelajaran Blended
Learning melalui Google Classroom di Sekolah Dasar. Seminar Nasional Pendidikan
PGSD UMS & HDPGSDI Wilayah Timur, 513–521. http://hdl.handle.net/11617/9144
10. Yuliana, D. (2022). EFEKTIVITAS PENGGUNAAN GOOGLE MEET SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DARING SELAMA PANDEMI COVID-19. Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI), 5(1), 8–19.