Jakarta - Penguasaan kemampuan dasar (literasi dan numerasi) yang baik merupakan modal penting bagi siswa untuk dapat mempelajari konsep pemahaman yang lebih tinggi. Pemerintah perlu bekerja sama dengan pemangku kepentingan lain di bidang pendidikan dalam melakukan upaya-upaya khusus guna meningkatkan kemampuan numerasi dan literasi siswa Indonesia.
Untuk itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berkolaborasi dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, pemerintah daerah, mitra pembangunan, dan berbagai pihak untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang saling berdaya dan saling menguatkan.
Direktur
Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Prof. Nunuk Suryani dalam Forum Diskusi Peningkatan Kualitas
Pendidikan Dasar (FOKUS) yang diselenggarakan Tanoto Foundation pada
Rabu, 6 Desember 2023, mengatakan bahwa komitmen Pemerintah untuk meningkatkan
kompetensi dan kesejahteraan guru tidak pernah surut.
“Kolaborasi tidak sebatas suksesnya satu program yang sedang dijalankan, namun ini menyiratkan satu keniscayaan, yaitu masa depan pendidikan anak-anak kita adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.
Dalam sesi dua, hadir sebagai narasumber Plt. Direktur Pendidikan Profesi Guru, Adhika Ganendra, Kepala Balai Besar Guru Penggerak Sumatera Utara, Joko Ahmad Julifan, dan Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan – BAPPENAS, Amich Alhumami yang dimoderatori oleh Prof. Anita Lie dari Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Dalam sesi tersebut Plt. Direktur PPG menjelaskan bahwa kebutuhan guru di daerah dibandingkan dengan ketersediaan calon guru tidak berimbang. Daerah dengan intensitas penduduk tinggi, memiliki kepedulian yang lebih tinggi terhadap pendidikan. Karena memiliki kepedulian lebih tinggi terhadap pendidikan, ketersediaan calon-calon gurunya yang kompeten juga tinggi. Sedangkan untuk daerah dengan intensitas penduduk rendah, kepeduliannya terhadap pendidikan juga rendah, karena kepedulian terhadap pendidikannya rendah, ketersediaan calon-calon gurunya yang kompeten juga rendah. Keberagaman, kebutuhan guru, dan kondisi populasi di daerah menjadi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan guru oleh Kemendikbudristek.
Berdasarkan data kelulusan seleksi masuk program PPG Prajabatan pada gelombang ketiga tahun 2023 menunjukkan adanya peningkatan kualitas pendaftar daripada sebelumnya. Pada seleksi sebelumnya, persentase tingkat kelulusan calon mahasiswa PPG Prajabatan adalah 68,59%. Kemudian, dalam kurun waktu 4 bulan, tingkat kelulusan calon mahasiswa melonjak drastis, bahkan dengan kenaikan tingkat kelulusan seleksi masuk program PPG Prajabatan menjadi 81,53% melampaui kuota sasaran yang ditetapkan. Hal ini dipengaruhi adanya integrasi program PPG prajabatan dengan ASN PPPK. Sehingga berdampak juga pada minat dan kualitas pendaftar program PPG Prajabatan. Tentunya hal ini menunjukkan bahwa Program PPG Prajabatan menjadi salah satu jalur karir atau peluang yang menjanjikan untuk menjadi profesi guru dan mulai diminati oleh generasi muda yang kompeten dan memiliki keunggulan.
Selain itu, Ditjen GTK Kemendikbudristek untuk ke depannya tetap selalu melakukan transformasi PPG baik dari segi rekrutmen maupun proses penyelenggaraan perkuliahan program PPG yang efektif demi mewujudkan guru yang profesional dan siap membersamai anak-anak Indonesia. Sesuai amanat Undang-undang 20 Tahun 2023, proses perekrutan guru ke depannya menjadi tanggung jawab Kemendikbudristek sebagai pembina dan perlu memiliki Ruang Talenta Guru (RTG).
“Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat PPG sedang dalam proses menyiapkan ruang talenta guru tersebut, diharapkan dalam mekanisme RTG diharapkan proses perekrutan menjadi lebih sistematis dan terkoordinir lebih baik,”pungkasnya.
Oleh: Shintia Ira Claudia (Tim Penulis Pers, Direktorat PPG) Editor: Anyes Sedayu Pramesti/Sissy Vidia P/Apriyagung