Oleh :
Syaiful Anas
PTP Ahli Muda Direktorat PPG
Email : syaiful.anas@dikbud.belajar.id
Program PPG Prajabatan sebagai upaya penyiapan guru profesional dirancang secara sistematis dan menerapkan prinsip mutu, mulai dari seleksi, proses pembelajaran, dan penilaian, hingga uji kompetensi. PPG Prajabatan bertujuan untuk menghasilkan guru-guru masa depan yang profesional yang dapat menghasilkan lulusan yang unggul, kompetitif, dan berkarakter, serta cinta tanah air sehingga dalam waktu yang bersamaan, diharapkan mampu menjawab permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini.
Prinsip mutu dalam proses pembelajaran Program PPG Prajabatan menjadi hal penting yang harus menjadi perhatian bagi pengelola PPG di tingkat LPTK, hal ini karena mutu pembelajaran dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar serta memiliki hubungan positif dengan prestasi belajar. Peningkatan mutu berkaitan dengan target yang harus dicapai, proses untuk mencapai dan faktor-faktor yang terkait. Dalam peningkatan mutu ada dua aspek yang perlu mendapat perhatian, yakni aspek kualitas hasil dan aspek proses mencapai hasil tersebut. Salah satu aspek proses dalam penyelenggaraan PPG Prajabatan adalah Penerapan Pembelajaran Student Centered Learning (SCL) dalam perkuliahan PPG Prajabatan.
Perkuliahan Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan diimplementasikan dengan model baru yang dirancang dengan desain perkuliahan menggunakan proses pembelajaran yang berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan inkuiri, kebiasaan refleksi, dan terintegrasi dengan kampus, sekolah, serta masyarakat dengan menggunakan teknologi digital. Penerapan pembelajaran SCL menjadi salah satu indikator keberhasilan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh LPTK. Dalam proses pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa, maka mahasiswa memperoleh kesempatan dan fasilitasi untuk membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang mendalam (deep learning), dan pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas mahasiswa.
Pembelajaran yang inovatif dengan metode yang berpusat pada mahasiswa memiliki keragaman model pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif dari mahasiswa. Metode pembelajaran berpusat pada mahasiswa kini dianggap lebih sesuai dengan kondisi eksternal masa kini yang menjadi tantangan bagi mahasiswa untuk mampu mengambil keputusan secara efektif terhadap problematika yang dihadapinya. Melalui penerapan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa maka mahasiswa harus berpartisipasi secara aktif, selalu ditantang untuk memiliki daya kritis, mampu menganalisis dan dapat memecahkan masalah-masalahnya sendiri.
Menurut Rodolfo P. Ang, sebagaimana dikutip oleh Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., SCL adalah model pembelajaran yang memfasilitasi para mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Keaktifan ini dilakukan dengan membaca buku-buku teks, membaca digital book dalam komputer, mencari bahan dari sumber-sumber online, dan memfasilitasi mereka untuk secara aktif mencari bahan, termasuk mendiskusikan informasi yang diperoleh. Selain belajar dengan banyak sumber, proses ini memungkinkan mahasiswa belajar dengan senang hati dan menikmati setiap prosesnya, baik di dalam maupun di luar kelas.
Penerapan pembelajaran SCL merupakan pembelajaran yang efektif menumbuhkan motivasi dan belajar mahasiswa dalam perkuliahan PPG Prajabatan, hal ini diungkapkan oleh Angel Attard dan tim dari Education International (EI) dan European Students’ Union yang berpendapat bahwa proses belajar terbaik adalah dengan melibatkan para mahasiswa untuk mempelajari materi pelajaran secara aktif. Di saat yang sama, dosen juga lebih berperan dalam memfasilitasi para mahasiswanya belajar. Beberapa fasilitas tersebut seperti menugaskan melaksanakan riset, memberi mereka peluang untuk mempresentasikan hasil kajian, berdiskusi dengan peer group, dan belajar menyimpulkan hasil diskusinya.
Sebagai metode pembelajaran yang memiliki karakteristik berbeda dengan metode lain, SCL memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Metode ini dapat membantu mahasiswa termotivasi untuk mencari hal baru serta ide ide baru dalam perkuliahan PPG Prajabatan. Adapun Karakteristik atau aspek-aspek model pembelajaran SCL bisa diimplementasikan dalam proses perkuliahan PPG Prajabatan sebagai berikut :
Reflektif
Pembelajaran SCL dilakukan melalui kegiatan Refleksi yaitu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh dosen untuk mahasiswa dan oleh mahasiswa untuk dosen untuk mengetahui tingkat capaian dan perbaikan yang harus dilakukan.
Interaktif
Proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan Dosen dalam proses pembelajaran bertujuan untuk transfer knowledge dan belajar secara mendalam terhadap suatu topik. Dalam konteks pembelajaran SCL interaktivitas antara dosen dan mahasiswa bisa dilakukan secara luring atau daring serta memanfaatkan teknologi.
Holistik
Proses pembelajaran SCL mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional, hal ini akan memotivasi dan menginspirasi setiap mahasiswa PPG Prajabatan berinovasi menemukan model model pembelajaran berbasis kearifan lokal.
Integratif
Proses Pembelajaran SCL yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan interdisiplin dan multidisiplin
Saintifik
Proses Pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan.
Kontekstual
Proses Pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya.
Tematik
Proses Pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan Program Studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin.
Efektif
Pembelajaran Student centered learning mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum
Kolaboratif
Proses Pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Dalam penerapan pembelajaran SCL berjalan dengan sukses maka perlu dilakukan Pengembangan profesional berkelanjutan. SCL memungkinkan dosen memberi tugas pada para mahasiswa untuk selalu meng-update pengetahuan mereka tentang berbagai teori dengan mengakses berbagai jurnal ilmiah terkini, sehingga dosen akan memperoleh masukan terhadap penelitian yang sedang mereka lakukan dan penelitian yang dilakukan juga relevan untuk diimplementasikan pada saat menjadi Guru.
Bahan Bacaan :
Attard, Angela, et all. Student Centred Learning, Toolkit for students Staffs, and Higher Education Institution. Education International and the European Student Union, Brussel, Belgia, 2010.
Dede Rosyada, Student Centered Learning, dalam https://www.uinjkt.ac.id/id/student centered-learning-2/.
Redolfo, P. Ang. Elements of Student Centred Learning. Loyola Schools Loyola Antenoe de Manila Uniersity, Office of Research and Publication, 2001.
Siswono dan Karsen, Marini. 2008. Student Center Learning: Kunci Keberhasilan E-Learning, Makalah Sistem Informasi. Yogyakarta: Informatika.
Westwood, Peter. 2008. What Teachers Need to Know about Reading and writing Difficulties. Victoria: Acer Press.